SAJAK MATA
Wednesday, February 10, 2010 @ 5:34 PM | 1 Comment [s]
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() seorang wanita bisa menemukan sepasang matanya berenang-renang dengan warna sangat menyedihkan dan ia gemetaran mengenangmu, Dulu, bertahun-tahun sebelumnya, mata itulah asal segala puja-puji mu tak ubahnya sebuah warung serba ada mampu menyediakan semua maumu, Tapi pagi itu ia melihat ruang matanya di air tasik sebagai ruang gudang tua menyimpan banyak barang-barang lama, karatan, usang, asing, dan tak lagi berguna, Di depan cermin kaca, sebelum istirahat, si wanita tua ingin menghapus habis seluruh kenangan menyusuk itu agar tak tumbuh jadi mimpi buruk di sisa tidur malamnya yang gelisah, Dan ia gemetaran sekali lagi saat tiba-tiba menyedari engkau telah lama pergi membawa serta anak kunci ke kedalaman makammu, Ketahuilah kalian, sejak hari itu ia tak bisa berhenti menangis sampai berhasil memejamkan sepasang kelopak matanya, Namun aku sungguh terganggu pada sebaris senyum di bibirnya yang ia bawa berbaring di peti mati senyum itu mengingatkan aku pada lelaki yang dulu pernah memuja-muji mataku......... |
![]() ![]() |